![]() |
| Ruang Pintar PNM. Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Al Hijrah Griya Caraka Cirebon Raih Perpanjangan Bantuan. |
CIREBON — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Cirebon kembali memperpanjang program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang pendidikan melalui Ruang Pintar. Program ini merupakan salah satu inisiatif PNM untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, khususnya bagi anak-anak dari para nasabah PNM di berbagai daerah.
Salah satu lokasi penerima manfaat adalah Lembaga Pendidikan Non Formal TKQ - TKQ Al Hijrah, lembaga pendidikan yang beralamat di Perum Griya Caraka RT 01 RW 07, Desa Kalikoa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Pada Kamis sore, 28 November 2025, PNM Cabang Cirebon resmi menyerahkan bantuan lanjutan sebagai bagian dari perpanjangan program Ruang Pintar di lembaga tersebut.
Perpanjangan bantuan ini merupakan bentuk apresiasi dan hasil evaluasi Divisi TJSL PNM, kepada lembaga pendidikan yang dinilai berhasil meningkatkan mutu pendidikan.
Program Ruang Pintar PNM dirancang untuk memperkuat pondasi pendidikan anak usia dini, sekaligus memberikan dukungan bagi keluarga nasabah agar anak-anak mereka dapat memperoleh akses pendidikan yang layak dan berkualitas sejak jenjang PAUD, TK atau lembaga pendidikan sejenjang, baik formal dan non formal.
Kepala PNM Cabang Cirebon, Erwin Syafriadi, mengatakan Al Hijrah termasuk lembaga yang dinilai berhasil menjalankan program ini dengan baik. Hal itu membuat PNM memutuskan untuk kembali memperpanjang bantuan.
“Alhamdulillah, di TKQ-TPQ Al Hijrah ini sudah memasuki perpanjangan yang kedua kalinya. Artinya, Ruang Pintar Al Hijrah berjalan dengan baik,” ujar Erwin.
Dalam evaluasi program sebelumnya, Al Hijrah dinilai memenuhi seluruh persyaratan, mulai dari efektivitas proses belajar mengajar, kelengkapan sarana, hingga kualitas SDM para pengajar.
PNM sebelumnya telah memberikan berbagai bentuk bantuan seperti alat tulis, laptop untuk guru, lemari sekretariat, hingga renovasi plafon. Pada periode perpanjangan kali ini, bantuan yang diserahkan meliputi, Alat tulis dan perlengkapan sekolah, Alat peraga pembelajaran, perlengkapan kebersihan lingkungan hingga peralatan elektronik penunjang KBM.
Erwin menambahkan, tak hanya alat dan perlengkapan, PNM juga membantu renovasi ruangan agar anak-anak dapat belajar dengan lebih nyaman.
“Kalau tempatnya nyaman, insyaallah ilmu bisa diserap dengan baik. Harapan kami, program Ruang Pintar ini dapat membantu para nasabah menyekolahkan anaknya minimal di tingkat PAUD dan TK,” terangnya.
Pengelola Yayasan Al Hijrah Griya Caraka, Wawan Ernawan, menyampaikan rasa syukurnya atas keberlanjutan program ini. Menurutnya, Ruang Pintar PNM turut serta membawa perubahan signifikan bagi lembaganya, selain dukungan hampir 100 wali santri saat ini.
“Alhamdulillah, keberadaan Ruang Pintar PNM ini sangat membantu. Mulai dari renovasi plafon, bantuan lemari buku, printer, laptop, hingga seluruh kebutuhan ATK. Sangat menunjang kegiatan belajar mengajar di Al Hijrah,” ungkapnya.
TPQ dan TKQ Al Hijrah berdiri pada 2018. Perjalanan panjang pengelola untuk mewujudkan pendidikan AlQuran, berawal saat lembaga ini dimulai, dengan mengontrak tempat selama dua tahun. Di tahap ini 200 santri antusias belajar AlQuran sepulang sekolah, dari siang hingga sore hari. Hingga pengelola mendapatkan bangunan wakaf dari wali santri.
Karena sebagian siswa mengikuti sekolah umum dengan sistem full day school dan tambahan les sore, saat ini Al Hijrah tetap memiliki santri yang banyak, hingga November 2025, tercatat 97 santri aktif mengikuti pembelajaran IQRO 1-6 dan AlQuran.
Pendaftaran terbuka setiap hari tanpa sistem gelombang, karena pembelajaran berbasis jenjang Iqra. Santri dapat langsung menyesuaikan dengan kelompok belajarnya mulai dari Iqra 1 hingga Iqra 6 sebelum melanjutkan ke Al-Qur’an.
Menurut Wawan, kemampuan santri sangat beragam. Ada yang menyelesaikan jenjang dalam satu tahun, ada pula yang membutuhkan waktu dua tahun atau lebih.
Menariknya, jumlah tenaga pengajar di Al Hijrah justru melimpah. Hal ini berkat jaringan silaturahmi yang luas antara para ustaz dan ustazah.
“Tenaga pengajar selalu siap. Kami punya banyak stok karena sudah membangun forum sejak awal. Mereka mengabdi lillahi ta’ala. Kalau hanya mengandalkan honor, tentu tidak akan berjalan,” jelas Wawan.
Untuk mengoptimalkan ruang belajar, Al Hijrah menerapkan sistem dua shift, yaitu Shift 1 pukul 14.00–16.00, dan Shift 2 mulai 16.00–17.30 WIB. Satu shift dapat menampung hingga 50 santri, terbagi kedalam lima kelas.
Disela simbolis serahterima bantuan, santri AlHijrah menyaksikan penampilan Tari Topeng Khas Cirebon, bagian dari kekayaan seni dan budaya setempat yang dilestarikan.
Dengan perpanjangan program Ruang Pintar ini, PNM Cabang Cirebon berharap dapat terus memperkuat kualitas pendidikan dasar, khususnya bagi anak-anak nasabah yang membutuhkan dukungan sarana dan lingkungan belajar yang memadai. Program ini juga menjadi wujud komitmen PNM dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
Program Ruang Pintar bukan hanya bantuan fisik, tetapi investasi jangka panjang PNM bagi masa depan pendidikan di tanah air. (Bubud Sihabudin)
