Sapa Warga Berbasis Budaya, Toto Suharto, S.Farm., Apt Hidupkan Lagi Seni Sunda di Masyarakat

 

Sapa Warga Berbasis Budaya. Anggota DPRD Jabar Fraksi PAN Toto Suharto, S.Farm., Apt Hidupkan Lagi Seni Sunda di Masyarakat.

KUNINGAN - Tradisi Sunda yang kian jarang tampil di panggung publik kembali menemukan ruang hidupnya melalui inisiatif politisi Partai Amanat Nasional, Toto Suharto, S.Farm., Apt., Anggota Komisi I Bidang Pemerintahan DPRD Jawa Barat dari Dapil XIII. Menggelar kegiatan “Sapa Warga Berbasis Budaya” yang digelar di Desa Japara Kecamatan Japara, Jumat (05/12). 

Sapa Warga ini menghadirkan berbagai kesenian tradisional yang selama ini nyaris tenggelam oleh derasnya jagat hiburan  di dunia maya. Kesenian yang ditampilkan  mulai dari seni Ki Lengser, Tari Jaipong, hingga Calung yang dikombinasikan dengan kecapi-suling, dan menampilkan ciri khas calung, yaitu humor para pemainnya  untuk menghibur penonton.

Ratusan warga, seniman, tokoh agama, dan unsur Forkopimcam Japara terlihat antusias menyaksikan pentas yang berdurasi sekira 4 jam tersebut. Bagi Toto, menghadirkan seni tradisi bukan sekadar hiburan, tetapi bentuk ikhtiar menjaga identitas masyarakat Sunda. Mengingat  sejumlah kesenian lokal kini mulai jarang terlihat, bahkan nyaris hilang dari ruang sosial. 

“Budaya lokal peninggalan nenek moyang ini harus muncul kembali dan ada regenerasi penerusnya. Calung itu ternyata suaranya indah. Tadi saya coba mainkan langsung, Kenapa tidak dilestarikan kembali?” ujarnya.

Menurutnya, ranah politik juga dituntut memiliki ruang untuk memulihkan kebanggaan budaya. Karena itu, dalam setiap kegiatan serap aspirasi warga sebagai tugas rutin seorang anggota legislatif, kegiatan rutin seperti ini layak dikemas dengan pendekatan seni budaya, agar masyarakat kembali dekat dengan tradisi yang menjadi jati dirinya. 

Menurutnya, pelestarian budaya  akan berjalan efektif jika melibatkan generasi muda. Ia pun berharap sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga  SMA untuk melibatkan siswanya dalam pentas seni lokal, menumbuhkan bibit-bibit baru seniman Sunda.

Selain menampilkan kesenian, acara tersebut juga menjadi momentum sosialisasi berbagai program prioritas Jawa Barat. Di hadapan warga, Toto menyampaikan informasi mengenai jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu, beasiswa untuk pelajar berprestasi, hingga program Sekolah Rakyat.  Bagian dari penyebaran informasi langsung ke tengah masyarakat agar program pemerintah tidak hanya berhenti di atas kertas.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan pemberdayaan UMKM. Produk pangan lokal dari warga Desa Japara dihadirkan dalam stan terbuka, untuk menggerakkan ekonomi desa melalui usaha kecil. Menurutnya, pelestarian budaya dan penguatan ekonomi masyarakat harus berjalan bersama. 

“Saya akan selalu menggandeng UMKM di kegiatan Sapa Warga,  setiap daerah khususnya di Dapil XIII Jabar. Ini bagian dari pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Toto optimis, dengan model kegiatan berbasis budaya yang terus berkelanjutan di seluruh wilayah dapilnya, yaitu Kuningan, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Ia berharap pendekatan yang lebih humanis ini bisa memperkuat ikatan masyarakat terhadap budaya leluhurnya sekaligus membuka ruang interaksi baru antara pemerintah dan warga.

“Mohon doanya. Semoga budaya lokal tumbuh kembali, generasi muda tertarik, dan masyarakat bisa kembali melihat pentas budaya yang dulu sangat hidup di desa-desa,” tutupnya. (Bubud Sihabudin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak