 |
Empat Calon Direksi Lolos Seleksi Administrasi LPPL Kuningan, Uji Kelayakan Dimulai! |
KUNINGAN — Seleksi pemilihan Direksi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Kabupaten Kuningan memasuki fase terbaru. Empat pendaftar yang mengikuti rekrutmen periode 2025–2030 dinyatakan lolos seleksi administrasi oleh Dewan Pengawas LPPL, setelah seluruh dokumen dinilai memenuhi persyaratan formal.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor 482/LPPL.KNG.072/XII/2025 yang dirilis 4 Desember 2025, merujuk pada Berita Acara Nomor 482/LPPL.KNG.071/XII/2025. Keempat pelamar ini adalah Dede Hamidin, S.T., Muhammad Fadly Muzaky, S.I.Kom., Ondin Sutarman, S.IP., dan Andini Rahmawati, S.Pd., resmi melaju ke tahap berikutnya tanpa satu pun dinyatakan gugur.
Ketua Dewan Pengawas LPPL, Drs. H. Ucu Suryana, M.Si., menyebutkan proses seleksi berjalan sesuai mekanisme dan standar yang telah ditetapkan. Menurutnya verifikasi administrasi merupakan gerbang awal untuk menilai keseriusan peserta sebelum mereka memasuki tahapan yang lebih substantif.
“Peserta yang lulus administrasi selanjutnya dapat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan,” ujarnya.
Tahapan tersebut akan menjadi ruang penilaian terhadap kapasitas manajerial, pemahaman penyiaran publik, serta integritas calon direksi.
LPPL Kuningan selama ini berfungsi sebagai kanal informasi publik daerah memasuki periode penting, terutama dalam konteks penguatan kualitas konten, tata kelola lembaga, serta peran strategis di tengah isu transparansi dan kebutuhan komunikasi publik yang semakin kompleks. Karena itu, proses seleksi direksi menjadi sorotan tersendiri.
Ucu Suryana mengimbau para peserta agar mempersiapkan diri menghadapi sesi uji kelayakan yang akan digelar dalam waktu dekat.
“Untuk informasi lebih lanjut, peserta dapat menghubungi sekretariat LPPL Kabupaten Kuningan,” katanya.
Setelah pendaftar lolos pada tahap pertama, Dewan Pengawas kini bersiap menentukan sosok terbaik yang akan menakhodai LPPL Kuningan lima tahun ke depan, sebuah posisi yang tidak hanya menuntut kemampuan teknis penyiaran, tetapi juga sensitivitas terhadap kepentingan publik dan dinamika pemerintahan daerah. (Bubud Sihabudin)