![]() |
| PNM Sinergi Bersama Pemerintah. Tekan Stunting di Kota Cirebon. |
Kota Cirebon - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Cirebon mempertegas dukungannya terhadap agenda pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan Pemberdayaan PNM dalam rangka Pencegahan dan Penanganan Balita Stunting yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jumat pagi, 12 Desember 2025.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Wali Kota Cirebon Siti Farida Rosmawati, Pimpinan PNM Cabang Cirebon Erwin Syafriadi, Camat Harjamukti Rd Yuki Maulana Hidayat SSTP, unsur Forkopimcam Harjamukti,
Kemudian dukungan juga datang dari Jajaran manajemen PNM Cabang Cirebon, Dengan hadirnya Manajer regional bisnis mekaar Mega Kharisma, Kepala Area Bisnis Mekaar Ririn Safitri, Manajer Supporting Muhamad Alfa Rizki, dan Coach PKU PNM Cirebon Aliza Ambarwati.
Program tersebut menjadi bagian dari kolaborasi PNM sebagai BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan modal usaha mikro masyarakat dengan Pemerintah Kota Cirebon. Sinergi ini sejalan dengan prioritas penurunan stunting yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cirebon 2025–2029. Pada tahun 2025, Pemkot Cirebon menargetkan prevalensi stunting turun dari 14,9 persen menjadi maksimal 13,95 persen.
Sebanyak 50 warga yang memiliki balita mengikuti kegiatan tersebut. Peserta terdiri dari nasabah PNM dan masyarakat Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti.
Pimpinan PNM Cabang Cirebon Erwin Syafriadi menerangkan PNM secara aktif mendukung pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting melalui kolaborasi berkelanjutan.
“PNM hadir mendukung pemerintah Kota Cirebon melalui Program Pemberdayaan, dengan fokus pada pemberian nutrisi dan edukasi kesehatan. Kami ingin intervensi ini memberi dampak nyata bagi tumbuh kembang balita,” ujar Erwin.
Ia menjelaskan dukungan PNM tidak berhenti pada penyaluran bantuan. Melalui program Mekaar, PNM mendorong pemberdayaan ekonomi ibu-ibu agar keluarga memiliki ketahanan ekonomi yang lebih kuat.
“Ketika ekonomi keluarga membaik, kemampuan memenuhi kebutuhan gizi anak juga ikut meningkat. Ini bagian dari strategi jangka panjang kami,” lanjutnya.
Dalam kegiatan tersebut, PNM Cabang Cirebon menyalurkan paket gizi dan sembako bagi balita dan ibu. Program ini menjadi bagian dari aksi sosial Cegah Stunting yang telah dilaksanakan PNM di sejumlah wilayah Cirebon dan Kuningan.
Selain penyaluran bantuan, peserta juga mendapatkan edukasi kesehatan melalui sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting yang disampaikan dr. Dinda Sayyidah LF dari RS Sumber Kasih Cirebon. Materi meliputi pemenuhan gizi seimbang, pentingnya ASI eksklusif, MPASI tepat guna, serta pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin melalui posyandu.
Wakil Wali Kota Cirebon Siti Farida Rosmawati mengapresiasi keterlibatan PNM dalam upaya percepatan penurunan stunting di daerah.
“Ini adalah upaya konkret yang kami dorong bersama. Stunting bukan hanya soal tinggi badan, tetapi berkaitan langsung dengan kualitas sumber daya manusia Kota Cirebon ke depan,” kata Siti Farida.
Menurutnya, penanganan stunting harus dilakukan sejak dini, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
“Penurunan stunting menjadi prioritas utama pemerintah daerah dan membutuhkan dukungan semua pihak,” tambahnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan ibu hamil dan remaja putri, memastikan asupan gizi tercukupi, rutin memeriksakan kehamilan, serta mengutamakan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak.
Kolaborasi antara Pemerintah Kota Cirebon dan PNM di Kecamatan Harjamukti ini menjadi wujud nyata sinergi lintas sektor. Upaya bersama dinilai krusial dalam membangun fondasi kesehatan generasi muda sekaligus mempercepat pencapaian target penurunan stunting di Kota Cirebon.(Bubud Sihabudin)
